Selasa, 31 Mei 2011

Perjodohan

Detik demi detik
Menit demi menit
Diam dan menatapku aneh
Mengusik jiwa
Benak berpikir tentangnya
Risauku bertambah galau
galau ku memikirkannya
semua teman menghilang perlahan
menanggalkan masa lajangnya
Ku terbelenggu dalam usia kini
Tak jua merasa nyaman

Karena sebuah alasan

Menebak sgala kemungkinan
menerka sesuatu yang taj pasti
Aku kamu dan mereka
Bak peruntungan nasib
Tetapi tetap tawakkal pada- Nya
Apapun yang terjadi kelak
Apapun itu
Bingkisan hidup yang terkemas rapat
Apapun bentuknya
Semuanya Tersedia satu paket
Apapun itu..
Semuanya terjadi untuk suatu alasan

Ayah

Ayah....
Ayah....
"ayah.."
Ku hanya bisa memanggilmu dalam hati
Dalam do'aku..
Selalu merindukanmu
setiap detik
setiap hembusan nafas
Ayah...
Aku merindukan nasihatmu
Ayah...
aku merindukan kasih sayangmu
Ayah..
Aku tau Ibu begitu tegar memesarkan kami sendirian
Aku tau Ibu juga sangat merindukanmu
Tuhan..
sampaikan salam rindu ini...
sampaikan salam rindu ini...
Hanya untuk Ayah tercinta

Pesona Candi Borobudur

Berdiri kokoh tak tertandingi
Di bawah naungan matahari
Mega berarakan
bertebaran di langit senja
Borobudur kini
Naik bertahap
Kamadhatu menyambut
dengan relief yang tertutup batu
Melepas kami ke Rupadhatu
Peninggalan sejarah yang luar biasa
dengan bijaknya
Arupadhatu tetap menunggu kami
Tampaklah dari ketinggiam ini hamparan hijau dimana-mana
pesona cakrawala
memukau dengan keanggunannya

Rabu, 11 Mei 2011

Pagiku semangatku

Sayup ku dengar suara adzan
Mendayu – dayu menyatakan syahdu
Ku laksanakan kewajibanku pada Yang Kuasa
Gemercik air melengkapi pagiku
Kicau burung riang
Smuanya bertasbih pada Mu
Pagi ini sungguh menawan...
Membulatkan cita dan asa
Semangat dan tekad tlah terpateri kuat
Smuanya kan menjadi lebih baik
Ku tahu smuanya kan menjadi baik
Terus berusaha
Tetap memohon padaNya
Dan berserah dirilah padaNya sesudah itu

Kamis, 05 Mei 2011

My favorite poem

Mungkin Hanya Kata

Karya :Ahmad Nurullah


Mungkin hanya kata
Yang abadi. Ketika langit runtuh,
Bumi hancur, gunung-gunung meledak,

Semua hewan dan manusia punah
Hanya kata yang mungkin kekal
Kata tak dikiamatkan

Pada hari yang bergerincing itu,
Kata tak lagi bergantung pada mulutmu
Kata makhluk yang mandiri-menguap
Bersama asap koran, debu komputer, ponsel,
Buku-buku bersama ? bangkai bumi, dan fosil waktu

Tanpa mulutmu, kata akan terus
ada : menjelma gelombang partikel
atau cahaya. Seperti juga segala
jejak, nama dan peristiwa

Kata hanya bersalin sosok
Kata tak binasa