Aku mulai memasuki tahap ujian praktek. Kali ini praktek Bahasa Inggris, writing, menulis
artikel. Topik sudah ditentukan (diundi lewat memilih gulungan kertas). Dan aku
mendapat topik tentang “Youth” alias pemuda. Bingung bahasan apa yang ingin aku
tulis, akhirnya aku memilih untuk menulis surat untuk Lina dulu sebagai
pemanasan.
Dear my Sweety Lina
di 1.2
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Dek, apa kabarmu? Alhamdulillah aku sehat wal’afiat
meskipun semakin banyak tugas yang harus diselesaikan segera.
Marah?
Nggak! Aku paling nggak bisa marah. Aku akan marah kalau masalahnya sudah
keterlaluan dan sangat sensitif buatku. Santai aja! Aku cuma semakin sibuk.
Aku mau
cerita sesuatu ke kamu. Tau nggak teman-temanku bilang apa tentang kita. Mereka
bilang kalau aku itu “guru spiritualnya” kamu. Mungkin karena kamu sekarang
berjilbab. Jadi lucu… Mana mungkin lah aku bisa jadi guru spiritual kamu,
seperti aku itu sudah sempurna saja… Kamu kan sudah ku anggap seperti adikku sendiri.
Seperti adek-adekku yang lain. Walaupun aku tidak akan pernah punya adik
kandung. Iya nggak?
Langkah yang kamu ambil supaya
nggak emosian yaitu kamu harus tetap kontrol diri. Jangan sampai emosi itu melanda kamu. Rasa emosi
seperti itu tidak akan bertahan lama. Nanti juga kembali seperti semula.
Ah dek, aku
jadi kurang percaya diri untuk menghadapi ujian. Nggak siap! Tapi aku
akan terus berusaha to do the best! Praktek writing Bahasa Inggris yang aku
dapat saja aku nggak tau mau membahas pemuda yang bagaimana. Besok aja deh baru aku pikirkan. Sekarang aku
capek … pusing …
Ya udah ya
dek, aku hanya mampu balas segini. Next time kita sambung lagi. Thanks
and Sorry.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
With Love
Putri
Kapan aja kamu mau cerita-cerita berdua. Call me OK!
---- *** ----
Aku sedang berada di Perpustakaan esok siangnya. Lagi mencari referensi
yang bagus untuk materi artikelku. Tiba-tiba Lina mengagetkanku dari belakang :
“Cari buku apa mbak?,” Aku
terkesiap kaget Lina tertawa.
“Oh Lina … Ini aku lagi cari referansi untuk artikel,” jelasku.
“Kayaknya kemarin di Perpustakaan Daerah aku sempat lihat buku tentang
pemuda dan cara untuk menghargai kemampuan yang mereka miliki. Pokoknya
kayaknya cocok artikel mbak Putri,” Lina menawarkan bantuan saran,” besok aku
pinjam ya …”
“Oh …boleh-boleh … nggak nolak … thanks banget ya dek “
---- *** ----
Salain itu aku juga berkonsultasi dengan orang-orang terdekatku demi
keberhasilan artikel yang akan aku buat. Aku juga mempelajari artikel-artikel kepunyaan kakak-kakak kelasku yang
sudah lulus. Melihat isi dan bahasa artikel mereka.
“Mbak, ini bukunya semoga bisa
membantu,” Lina menyerahkan sebuah buku kecil, eh iya ini juga suratnya”
“Thanks ya dek, segera aku
kembalikan begitu aku selesai.”
“Ya… nggak usah terburu-buru
dipakai aja dulu…,” kemudian Lina pergi.
To Mbak Putri
di SOS2
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Apa kabar
mbak? Aku lihat mbak baik-baik saja kan? Alhamdulillah kalau begitu. Kabar
jasmaniku Alhamdulillah baik, tapi kabar hatiku lagi kurang baik. Semoga Allah
dengan segala kekuasaanNya selalu memberikan kebalikan-kebaikan di sekeliling
kita. Amin! …
Mbak, pe-de aja lagi dengan kemampuan yang kita miliki. Aku yakin
kalau Allah SWT always love and protect you.
Ada-ada
saja teman-teman mbak! Ya nggak lah mbak memang bukan guru spiritualku aku akui
kalau mbak ikut berperan serta dalam mengenalkanku pada jilbab. Tapi itu kan
hal baik. Iya kan?
Iya … bener, mbak memang punya banyak adek dan
menurutku sah-sah saja tuh! Bukankah kita sebagai manusia memang bersaudara?
Teman-teman mbak memang penuh warna. Majikuhibiu … he 3x
Mbak, aku
nggak tahu apakah mungkin hal ini terjadi karena aku sedang dalam masa-masa
sulit atau apa tapi aku merasa hal-hal yang sebelumnya biasa tapi sekarang jadi
nggak biasa. Tentang diriku, lingkunganku, orang-orang di sekitarku,
perasaanku, dan masih banyak lagi.
Aku jadi sering merasa bingung, bingung yang
tidak biasa. Yang membuatku takut adalah jika aku sampai menyangsikan kebenaran
agamaku sendiri.
Aku merasa
ini aneh, aku tidak tahu kepada siapa tepatnya harus bertanya supaya aku bisa
mendapatkan jawaban yang benar. Yang membuat aku puas dan membuat nuraniku
benar-benar yakin. Aku takut jika hal ini berlanjut maka aku termasuk dalam
orang-orang yang sesat. Jika bisa membantu, aku mohon kesediaannya untuk
membantuku, OK?
Sorry and
Thanks.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Yours
Lina
“Saat ku mulai bingung dan
kehilangan pijakan …
Saat aku tidak bisa
mempertanyakan langsung pada-Mu …
Saat aku membutuhkan jawaban …
Akankah Engkau memberikan
Hidayah Mu??
Agar aku tak salah berjalan …
Agar hidup ini hanya terisi
dengan Asma Mu …
Dengan cintaku pada Mu, ya
Rabbku …”
ALLAHUAKBAR !!!
----***----
Aku mengambil secarik kertas
dan penaku mulai menarik-nari diatasnya. Aku sungguh sedih setelah
membaca surat
dari Lina. What’s the matter with her? Aku tidak tahu.
Dear Lina
di 1.2
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Apa kabar? Tampaknya kabarmu lagi kurang baik ya?
Dek, aku kok jadi sedih setelah membaca
suratmu. Aku sedih. Kenapa kamu menyangsikan agama kamu sendiri? Apa yang kamu
sangsikan? Dengan sebegitu banyak tanda kekuasaan Allah di dunia ini, apa yang
kamu sangsikan?
Dengan Tuhan kita
Yang Maha Esa. Allah Maha Esa. Apa yang kamu sangsikan lagi? Allah itu ada
disetiap nafas kita. Coba deh kalau kamu diskusikan ini dengan guru ngajimu
atau mungkin dengan guru agama di kelas, supaya mereka bisa menerangkan dengan
lebih gamblang. Soalnya kalau kondisi kamu dibiarkan saja bisa berbahaya. Kamu
harus bisa untuk lebih menjaga hati. Yang bisa mengontrol pikiran itu hanya
hati. Be Istiqomah ya!
Dek, gimana
kemarin Liqo’nya? Aku sudah ngomong sama mbak-mbak Rohis kelas dua supaya
bagaimanapun caranya jangan sampai Liqo’ kita terbengkalai.
O’iya,
segini dulu surat dariku. Aku
masih harus mulai buat artikel. Yang semangat ya! Jangan pernah ragu
dengan agamamu, sorry and thanks
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
With Love
Putri
Saat ini aku benar-benar tidak tahu dengan arah pembicaraan Lina. Beda! Bukan seperti Lina yang aku kenal.
Apa yang terjadi dalam diri Lina?
---- *** ----
Beberapa hari kemudian buku
yang aku pinjam dari Lina, ku kembalikan. Dia juga memberikanku surat balasan. Aku penasaran
dengan isinya mungkin sambungan surat kemarin. Maka aku segera
membacanya.
To my dark sweet sister
di SOS 2
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Apa kabar
mbak? Aku do’akan semoga mbak selalu berada dalam kasih sayang dan
lindunganNya. Amin … Alhamdulillah Allah masih memberikanku kesehatan
meski sekarang agak kurang fit.
Mbak, maaf … jika aku telah membuat mbak sedih karena
tulisanku di surat
yang kemarin. Hmmm … nggak tahu deh, kemarin aku memang merasa bingung. Aku
memang merasakan kehadiranNya lewat detak jantungku, nafasku dan lewat kasih
sayang orang-orang di sekitarku.
Tapi mungkin karena aku masih sering lalai menemuiNya,
masih sering membuat Ia cemburu & menunggu terlalu lama. Mungkin juga karena jiwaku masih kosong dan belum
menemukan islamku yang sejati. Banyak pertanyaan yang semakin membuatku bingung
dan kadang penjelasan lewat pelajaran Agama tidak membuatku puas. Bukankah
manusia telah dianugerahkan kepada ku.
Aku sedih sekali dengan
kebingunganku. Aku akui memang ibadah ku masih kurang tapi ada kerinduan yang
amat besar untuk betemu denganNya untuk merasakan bahwa Ia benar-benar ada. Mungkin
ini cobaan spesial dariNya agar aku lebih memperhatikan ibadahku dan mencintai
Nya. Do’akan saja ya!
Liqo’
kemarin Alhamdulillah lancar. At once, aku nggak ngeri ketemu sama partnernya
mbak Nining yang baru, mbak Izza. Tapi ternyata cuma perasaanku saja. Dia
orangnya baik, suka tersenyum. Kemarin kita baru perkenalan.
At last, thanks atas segala sarannya. Afwan ya, aku
masih ingin cerita-cerita tapi masih banyak tugas nih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Yours Lina
* Jangan pernah bosan membimbingku dengan semangat mu.
Aneh??? Aku semakin tidak
mengerti dengan apa yang Lina pikirkan. Ibaratnya pikiranku masih di titik tengah,
pikiran Lina sudah jauh diseberang sana. Tidak bisa dilihat dan dibaca. Tak
tahu harus memberi komentar apa. Kalau orang Jawa bilang pikiran Lina sudah
Ngalor-Ngidul alias ke Utara dan ke Selatan. Fuh … berat!
---- *** ----
Tiba dirumah aku istirahat
sebentar. Kemudian menulis surat balasan untuk Lina.
Dear Lina
di 1.2
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Halo dek,
gimana kabarnya? Semoga kesehatan sudah membaik. Alhamdulillah meskipun aku sibuk,
aku masih diberi kesehatan oleh Nya.
First,
maaf! Aku semakin tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi sama kamu. Maaf
banget lho! Tapi walau begitu kamu harus tetap istiqomah di jalanNya dan
semakin mendekatkan diri kepadaNya. Mungkin dengan cara demikian bisa
mempertebal aqidah kamu. Kerja keras girl! Aku selalu berdo’a buat kamu.
Sebentar
lagi aku ujian, terus semoga saja lulus. Kemudian teman-temanku pada meneruskan
studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Ah sedih deh … bingung … sementara teman-teman
sedang menuntut ilmu, aku sendiri masih bingung mau melakukan apa? Hiks!...
Dek, tapi
satu hal yang aku tahu kalau semua yang terjadi di dunia ini atas kehendakNya. Segala
cobaan pasti bisa teratasi karena Allah tidak akan memberikan cobaan yang melebihi
batas kemampuan hambaNya untuk mengatasinya. Tinggal kita yang berusaha
mendekatkan diri kepada Nya.
But sorry …
hanya sedikit yang sanggup aku tuliskan. I’m so busy but Insya Allah akan
selalu ada waktu buat kamu. Maaf and thanks.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
With Love Putri
Waktuku tinggal di sekolah
tercinta ini hanya tinggal beberapa bulan lagi. Rasanya baru kemarin aku
menapakkan kakiku di SMA ini. Tapi roda itu terus berputar. Begitu juga waktu
yang terus bergulir, memperkenalkan aku dengan Lina. Rasa-rasanya baru kemarin
kenalan dengan Lina ternyata tinggal beberapa bulan lagi kami harus berpisah.
Lina memberikan surat balasan
untukku beberapa hari kemudian setelah pulang sekolah. Aku membacanya setelah tiba di rumah.
To Mbakku
di SOS 2
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Apa kabar
mbak? Alhamdulillah aku baik-baik saja. Allah SWT dengan segala rizki dan kasih sayang masih memberiku kesehatan.
Mbak,
sekarang aku sedang berada dalam masa-masa sulit, dimana aku menjadi diriku
yang lain. Yang mudah marah dan bingung. Aku merana membayangkan
pertanyaan-pertanyaanku kemarin, saat aku menyangsikan kebesaran Allah SWT. Saat
aku butuh jawaban pengertian dan perhatian. Ini semakin memperlengkap rasa
meranaku.
Kadang jiwa ini ingin mencari sesuatu tapi
jiwa ini tidak tahu apa sesuatu itu. Jiwa ini sedang terperangkap dalam
kesulitan. Tapi tak dapat bercerita, kesulitan apa yang sedang dihadapi karena
kesulitan itu begitu abstrak. Jiwa ini merasakan kesulitan itu tapi tidak
menemukan bentuk nyatanya. Jiwa ini merasa jauh dari Tuhan Nya padahal hanya
Allah yang bisa mendamaikan jiwaku.
Tidak lama lagi aku akan merasa kehilangan. Kehilangan keberadaan
orang-orang di sekelilingku. Mereka akan lulus dan tinggallah aku dengan
kenangan-kenangan tentang mereka mungkin aku akan menangis kemudian sepi akan
hadir kembali. Lengkaplah sudah … waktu akan bermain lalu akhir akan mengungkap
banyak hal yang tersembunyi. Hiks …
Then about
your story, aku tahu kesedihan mbak. Harapan yang hilang pasti sangat
menyakitkan, tapi yakinlah mbak, Allah akan memberi gantinya yang lebih baik. Banyak
kejutan yang akan hadir setelah kesedihan muncul.
Akhir-akhir
ini aku merasakan banyak hal, ada yang menyenangkan dan ada yang tidak. Mbak,
aku ingin mbak tahu kalau saat ini adalah saat yang kurang tepat untuk bicara
banyak hal. Aku ada masalah dengan komunikasi. So sorry mungkin lain waktu saat
aku sudah berada dalam kedaan yang lebih baik, aku akan menceritakan banyak hal
pada mbak.
Aku sedang
bingung, seandainya ada orang yang bisa mengerti posisiku sekarang. Jadi aku
bisa berbagi dengannya. Ingin aku bercerita tapi kalau pun dipaksa mbak pasti
tidak “mengerti” dengan bicaraku.
Maaf ya … jangan lupa balas suratku ini
meskipun aku tahu mbak tidak mengerti isinya. Jangan pernah berhenti mewujudkan
kemana pelita itu berada …
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Yours
Lina
Benar. Aku memang benar-benar tidak
mengerti dengan arah pembicaraan Lina, apa aku yang terlalu bodoh? Akh … pusing
mau balas apa.
Dear Lina
di 1.2
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Dek, apa
kabar? Smoga lebih baik dari hari kemarin. Amin … kabar ku Alhamdulillah
baik-baik aja.
Dek,
walaupun aku memang tidak mengerti dengan isi suratku yang kemarin. Tapi yang
pasti kamu harus tetap keep in control.
Saat kamu lagi butuh teman curhat, I think banyak yang mau mendengarkan
curhatan kamu. Curhat sama aku juga nggak apa-apa. Pastinya kamu harus tetap
mendekatkan diri pada Allah SWT.
Allah ada dan akan selalu ada. Di setiap aliran darah kita. Di setiap
nadi yang berdenyut dan jantung yang berdetak merupakan bukti kebesaran Allah. Allah
itu dekat lebih dekat dari apapun.
Dek, ada
kabar bagus! Artikelku sudah jadi cuma tinggal ngetik di komputer saja. Aku senang,
thanks banget untuk bukunya. Sangat membantu.
Ah… waktu
berjalan sangat cepat ya rasanya. Sampai aku sendiri tidak bisa menikmati
hari-hariku seperti biasa. Jenuh! Padahal ini saja belum ujian akhir. Apalagi
kalau menjelang ujian akhir. Wow!
Oh iya, may be cuma segini dulu yanga bisa ku tulis. Thanks and
sorry.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
With Love
Putri