Rabu, 16 Oktober 2013
5. Suka Dukamu
Kebetulan memang merupakan suatu hal yang tidak disengaja. Seperti halnya kali ini, ketika aku lagi ke toilet menggantarkan temanku. Ternyata aku bertemu dengan Lina. “Ah … Lina lagi… Lina lagi… Hobi kok ke toilet, dek… dek… “candaku.
“Lha, mbak juga iya kan!” balasnya.
“Eit, jangan salah … aku cuma nganterin temanku kok …”elakku
Lina bersalaman dengan temanku, ”Lina”
“Rasti, panggil imut juga boleh …,” imut memperkenalkan diri.
“Narsis banget! Sana masuk … Lina sudah keluar tuh … “suruhku.
Lina memukul tanganku kemudian pergi.
Surat!
“Eh … dek … Lina, tunggu … ini suratnya! “teriakku.
Ku kejar Lina, ugh … syukur belum jauh. Kemudian Lina pergi setelah menerima suratku. Dan aku kembali menunggu temanku lagi.
---- *** ----
Surat menyurat dengan Lina tergolong kilat. Baru lusa kemarin dia balas suratku, kemarin sudah kubalas. Begitu juga sebaliknya, sekarang aku sudah dapat surat balasan dari Lina.
To : Ukhti Putri Noeraini
di SOS 2
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Halo juga mbak! Kabar? Baik ! Kalau mbak gimana ?
Ukhti, trims udah mau membalas surat dariku.
Pas Ramadhan kemarin maaf sekali ya mbak, kita smua capek … he … he … he …
Alhamdulillah kalau mbak mau berkomunikasi by letter, meski mbak besok udah nggak ngampu kita-kita lagi.
Mbak, indeed, aku belum kenal sama yang namanya Mbak Nining. Orangnya yang mana saja aku nggak tahu. Perhaps, coz dia pendiam ya ? Ya … kalau orangnya yang mana saja aku nggak tahu gimana cara sharingnya? He … he … he …
Mbak kayak selebritis aja, bintang tamu nih ye ?! He… he… he…
Thanks banget atas kesediaan mbak menyimpan rahasiaku.
Mbak, aku ini tidak menganggap diriku tomboy. Nggak tahu kalau orang lain gimana. Kadang capek juga pengennya yang biasa aja. Apalagi ditambah nama besarnya Agus. Aduuuh … beban berat deh. Ada banyak suka dan duka. Sukanya, nggak ada yang gangguin aku. Nggak enaknya, coz Agus terkenal “trouble maker”, aku pun dikira sama dengan dia. Ditambah lagi my style kayak begini. Repoot !! But
aku mau pakai jilbab bukan karena itu saja. Aku mau pakai jilbab soalnya ada yang beda after aku pakai itu. Rasanya pasti tenaang … banget. Selain itu juga aman. Ya pokoknya gitu deh !!!.
Mbakku yang dark sweety (hitam manis bo!) aku cuma sanggup nulis segini. Besok kita sambung lagi. Salam boeat Mbak Imoet ya …
Salam amit-amit …
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yours
Lina
Haa ?! Lina belum kenal sama Dik Nining ? Wah nggak beres ini. Maka akupun langsung menulis surat balasan untuk Lina.
Dear : My Little Sister Lina
di 1.2
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Hai dek!!! Gimana kabarnya ? I hope your always fine. Amin. Aku juga baik-baik saja.
Dek, yang bener kamu belum kenal sama Mbak Nining ? Kebangeten deh…. Sungguh terlalu… Mbak Nining itu Mbak Rohis yang jadi partnerku di setiap Liqo’. Perasaan waktu itu, waktu pertama kali Liqo’ udah kenalan deh… Lupa ?
Nanti kalau aku sudah tidak ada di Liqo’ kalian, secara otomatiskan Mbak Nining yang nerusin bersama Mbak Tria. Nah, pelan-pelan kamu juga pasti dekat dengan dia. Sering komunikasi terus kan bisa jadi tempat yang asyik untuk sharing. Gitu ! He… he… he… ideku baguskan untuk jadi Guest Star !
Dek, aku ngerti perasaanmu sebagai adik dari seorang “Agus”. Aku bisa ngerti kamu selalu berada di bawah bayang-bayang nama besar kakakmu. Tapi, aku rasa kamu bisa merubah sifat-sifat kakakmu dan kelakukan-kelakuannya. Kamu kan adiknya… jadi yang lebih mengerti Agus secara dekat kan keluarga, termasuk kamu. Apa kekurangan dan kelebihan dia kamu pasti tahu. Walau aku tahu merubah kepribadian diri seseorang itu sangat susah. Tapi aku yakin, Insya Allah you can…
Dek, ntar eh… besok aku sampaikan salam buat mbak Imutnya ya ?
Sorry, aku cuma bisa nulis segini dulu.
Thanks and Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
With Love
Putri Nuraini
NB : Nanti malam ada acara pengajian di rumah
Mau nggak aku bawakan makanan enak-enak besok ?
---- *** ----
Setelah aku memberikan suratnya, aku kembali ke kelas. Ah… kebetulan sekali, pagi ini Imut sudah datang ke sekolah. Aku menghampiri Imut.
“Mut, dapat salam,” sapaku
“Oh… dari siapa, Put?”
“Dari Lina, katanya salam amit-amit.” Aku dan Imut tertawa bersama.
Aku beralih dari Imut menuju ke bangkuku. Sudah ada Mbak Andari disana. Temanku yang satu ini memang paling tertib berangkat sekolahnya. Hari masih pagi begini sudah di kelas baca-baca buku pelajaran dari pada menganggur. Benar-benar siswa teladan.
Siang harinya aku bertemu Lina dan Okta lagi. Ku sampaikan salam balik dari Imut untuknya. Lina pun tertawa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar