Rabu, 06 Agustus 2014

16. Al – Ma’tsurat



“Eh … Put, ini Al Ma’tsuratmu,” Ani memanggilku ketika aku sedang menuju markas besar Rohis.
Aku menerima Al Ma’tsurat yang Ani belikan untukku. “Oh iya thanks ya, berapa ini?”
“Wah udah, nggak usah! … “Ani menolak untuk diganti uangnya.
“Ya nggak begitu … ini tuh bukan Al Ma’tsurat untukku tapi buat Lina, aku sendiri sudah punya,” aku memberikan alasan.
Akhirnya Ani mau menerima uang ganti dariku setelah melakukan beberapa kali aksi penolakan. Setelah itu kami berpisah dan aku langsung menuju ke kelas Lina.
Lina menemuiku di depan kelasnya, “Ini dek Al Mat’tsuratnya yang aku janjikan. Insya Allah bisa sedikit membantu, kala kamu lagi merasa jauh dari Allah,” kataku.
“Thanks mbak …”

----***----







To Mbakku
di SOS2

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Aloha mbak!! Maaf …! Beberapa hari ini aku sibuk banget jadi aku telat balas suratnya. Banyak urusan. Repoot sekalee … kabarku? Alhamdulillah baik. Gimana dengan kabar mbak? I hope you always fine. I hope Allah SWT always give us love and happy life. Amin …
Hmm … about Arsyad, aku paham dengan maksud ukhti tentang menjaga pandangan. Aku sudah paham dan mengerti. And I’ll try to “menjauhi” dia. Mencoba untuk menjaga pandanganku. Agar aku tidak merasa dibenci oleh dia. Do’akan aku ya mbak!... Semoga aku bisa.
O’iya mbak, thanks a lot for the Al Ma’tsurat. Aku sudah coba baca sedikit. Makasih ya! Mbak … mungkin aku cuma bisa nulis sampai di sini. Esok jika ada kesempatan lagi kita sambung kemunikasi kita.
OK !?!! Sorry and thanks.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Yours
Lina


Aku membaca surat dari Lina sehabis upacara hari Senin. Tapi sebelum sampai di sekolah, aku mengalami masalah di perjalanan. Aku hampir telat. Ini semua karena ada pohon tumbang, jatuh melintang menutupi jalan raya menuju ke terminal desa.
 Akhirnya Angkudes kami harus mencari jalur lain, melalui jalan desa. Jalanan becek, semalam hujan. Waktu angkudes menghadapi jalan tanjakan. Ban mobil angkudes terjebak dalam becek bercampur tanah liat yang cukup tebal. Jadi kendaraan tidak bisa melintasi tanjakan. Percuma! Dicoba berkali-kalipun tetap tidak bisa karena ban mobilnya hanya berputar di tempat.
“Waduh, terus bagaimana ini kataku pada Kiki, sahabatku yang selalu menemaniku. Lalu uang yang sudah dibayarkan dikembalikan lagi oleh keneknya. Kami berjalan kaki menuju jalan raya dan berharap ada pertolongan datang.
 Allah memang Maha Adil. Teman kami, Lilik, lewat lalu kami minta tolong kepada Lilik untuk memboncengkan kami secara bergantian sampai ke terminal. Mendesak ! butuh pertolongan. Yang pertama diboncengkan aku kemudian baru Kiki.
Aku menunggu di tempat yang sekiranya aku bisa melihat kedatangan Kiki. Ternyata sampai pukul 06.35, Kiki belum kelihatan juga. Jangan-jangan Kiki sudah datang tapi aku tidak melihanya dan dia sudah sampai duluan ke sekolah?
 Aku jadi cemas sendiri. Ku putuskan untuk pergi ke sekolah sendirian karena kurang seperempat jam lagi bel masuk. Pikirku sudah tidak konsentrasi karena pasti akan telat ikut upacara. Jarak sekolahku dari tempat aku turun dari bus lumayan jauh + 10 menit kalau ditempuh dengan berjalan. Maka aku pun berlari, lari dan terus berlari. Hingga tiba-tiba terdengar suara klakson motor. Akun pun menoleh ke arah pengendara motor tersebut. Guru Tata Negaraku! Aku mengangguk ta’zim untuk guruku.
“Mbak, ayo bareng sama ibu, nanti telat lho upacaranya,” ibu guruku menawarkan.
“Mm … tapi jadi merepotkan Ibu …,” aku jadi tidak enak hati.
“Nggak … Ayo naik biar tidak telat,” kata bu guruku sekali lagi.
“Iya bu …,” aku sangat bersyukur karena dalam keadaan sangat mendesak, ada pertolongan. Thank’s God ! Have sent me my beloved teacher whom help me. I love you Mrs …
Di perjalanan guruku menanyaiku perihal berangkat sekolah yang hampir telat, dan aku menceritakannya secara singkat. Tiba di sekolah teman-temanku baru berduyun-duyun menuju lapangan upacara. Fuhh… mereka rata-rata mengomentariku karena diboncengkan seorang guru sampai disekolah.
Aku mengucapkan terima kasih untuk ibu guruku dan segera bergabung dengan teman-temanku. Kemudian aku bertemu Kiki, kami saling memberi penjelasan. Dan semua dugaanku benar! Kiki pikir aku sudah naik bus duluan sampai ke sekolah. Missed Komunikasi! Ternyata missed komunikasi bisa membuat masalah baru muncul.

---- *** ----



Dear Lina
di 1.2

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Ehm … Ehm … Halo, apa kabar? Semoga baik-baik aja. Alhamdulillah aku baik saja.
Kemarin ada insiden kecil yang membuatku capek. Kemarin aku hampir terlambat ke sekolah karena ada pohon tumbang melintang di jalan. So aku jadi kesiangan sampai ke sekolah. Tapi syukurnya ketika turun dari bus dan sedang berlari-lari, Bu Tutik, guru Tata Negara memboncengkan aku sampai sekolah. I love her very much. Jadi tidak telat upacara. I hope kejadian ini tidak terulang lagi. Amin …
Capek! So segini dulu kesanggupanku membalas suratmu. Next time disambung lagi. Oke.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

With Love
Putri

---- *** ----



To my dark sweet sister
di SOS 2

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Halo mbak, apa kabar? Alhamdulillah aku baik-baik saja
Hm … pasti kemarin mbak “Ngos-ngosan” ya? Kemarin juga aku eh satu kelas mengalami truble ketika jadi petugas upacara. But Alhamdulillah bisa teratasi sebelum upcara dimulai.
Mbak, aku pengen banget punya buku “Agar Bidadari Cemburu padaku”. Sekarang aku lagi cari informasi tentang buku itu. Aku ingin memilikinya karena buku ini menceritakan banyak hal tentang wanita muslim yang sebenar-benarnya.
Mbak … kurasa segini dulu ya suratnya … Aku masih punya banyak tugas sekolah yang harus diselesaikan.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Yours
Lina


---- *** ----


Ujian-ujian praktek membuat aku semakin sibuk, jadi aku telat membalas suratnya.


 


Dear Lina
di 1.2

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Gimana kabarmu, dek? Sorry, I’m late. Sangat sibuk. Semoga kamu tidak marah.
Ada kabar! Ujian praktek selesai. Alhamdulillah lancar ya cuma mengalami sedikit trouble. Cukup membuat capek karena ngantre dari pagi, dapat bagiannya siang, hampir sampai sore malah. Artikel bahasa Inggrisku judulnya “Say No To Drugs to Reach a Successful future”. Guru mengira aku menyadur kepunyaan kakak kelas karena mungkin hampir sama, tapi aku tidak tahu pastinya. Biarlah! Yang penting itu karyaku.
Dek, maaf aku cuma bisa nulis segini. Next time kita sambung lagi diepisode berikutnya.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

With Love
Putri

---- *** ----



To Mbak Putri
di SOS 2

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Apa kabar mbak? Alhamdulillah I’m fine. Aku lihat kamu juga baik-baik saja. Alhamdulillah.
About your late, aku tidak apa-apa kok. Kalaupun terlihat marah itu cuma gayaku saja.
Alhamdulillah, ujian mbak berjalan sukses. Aku ikut senang.
Oiya beberapa hari ini aku punya kegiatan baru yaitu foto-foto. Awalnya sih foto-foto buat saudara-saudaraku yang datang kesini. Buat kenang-kenangan. Eh ternyata klisenya masih sisa banyak. Jadinya buat foto-foto yang lain saja. Kemarin waktu Kartini’s day aku sudah foto sama banyak orang.
Mbak, banyak hal yang terjadi tapi maaf aku belum punya kapasitas yang cukup untuk menuliskan hal-hal tersebut. Suatu saat Insya Allah aku akan menulis hal-hal tersebut. Maaf dan thanks.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Yours
Lina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar