“Eh … Put, ini Al Ma’tsuratmu,” Ani memanggilku ketika aku sedang menuju
markas besar Rohis.
Aku menerima Al Ma’tsurat yang
Ani belikan untukku. “Oh iya thanks ya, berapa ini?”
“Wah udah, nggak usah! … “Ani menolak untuk diganti uangnya.
“Ya nggak begitu … ini tuh bukan Al Ma’tsurat untukku tapi buat Lina, aku
sendiri sudah punya,” aku memberikan alasan.
Akhirnya Ani mau menerima uang ganti dariku setelah melakukan beberapa
kali aksi penolakan. Setelah itu kami berpisah dan aku langsung menuju ke kelas
Lina.
Lina menemuiku di depan kelasnya, “Ini dek Al Mat’tsuratnya yang aku
janjikan. Insya Allah bisa sedikit
membantu, kala kamu lagi merasa jauh dari Allah,” kataku.
“Thanks mbak …”
----***----
To Mbakku
di SOS2
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Aloha mbak!! Maaf …! Beberapa hari ini aku sibuk banget jadi aku telat balas suratnya. Banyak
urusan. Repoot sekalee … kabarku? Alhamdulillah baik. Gimana dengan kabar mbak?
I hope you always fine. I hope Allah SWT always give us love and happy
life. Amin …
Hmm … about
Arsyad, aku paham dengan maksud ukhti tentang menjaga pandangan. Aku
sudah paham dan mengerti. And I’ll try to “menjauhi” dia. Mencoba untuk menjaga
pandanganku. Agar aku tidak merasa
dibenci oleh dia. Do’akan aku ya mbak!... Semoga aku bisa.
O’iya mbak, thanks a lot for the Al Ma’tsurat. Aku sudah coba baca sedikit. Makasih ya! Mbak
… mungkin aku cuma bisa nulis sampai di sini. Esok jika ada kesempatan lagi
kita sambung kemunikasi kita.
OK !?!! Sorry and thanks.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Yours
Lina
Aku membaca surat dari Lina sehabis upacara hari Senin. Tapi sebelum
sampai di sekolah, aku mengalami masalah di perjalanan. Aku hampir telat. Ini
semua karena ada pohon tumbang, jatuh melintang menutupi jalan raya menuju ke
terminal desa.
Akhirnya Angkudes kami harus
mencari jalur lain, melalui jalan desa. Jalanan becek, semalam hujan. Waktu
angkudes menghadapi jalan tanjakan. Ban mobil angkudes terjebak dalam becek
bercampur tanah liat yang cukup tebal. Jadi kendaraan tidak bisa melintasi
tanjakan. Percuma! Dicoba berkali-kalipun tetap tidak bisa karena ban mobilnya
hanya berputar di tempat.
“Waduh, terus bagaimana ini kataku pada Kiki, sahabatku yang selalu
menemaniku. Lalu uang yang sudah dibayarkan dikembalikan lagi oleh keneknya.
Kami berjalan kaki menuju jalan raya dan berharap ada pertolongan datang.
Allah memang Maha Adil. Teman
kami, Lilik, lewat lalu kami
minta tolong kepada Lilik
untuk memboncengkan kami secara bergantian sampai ke terminal. Mendesak ! butuh
pertolongan. Yang pertama diboncengkan aku kemudian baru Kiki.
Aku menunggu di tempat yang
sekiranya aku bisa melihat kedatangan Kiki. Ternyata sampai pukul 06.35, Kiki
belum kelihatan juga. Jangan-jangan Kiki sudah datang tapi aku tidak melihanya
dan dia sudah sampai duluan ke sekolah?
Aku jadi cemas sendiri. Ku putuskan untuk
pergi ke sekolah sendirian karena kurang seperempat jam lagi bel masuk. Pikirku
sudah tidak konsentrasi karena pasti akan telat ikut upacara. Jarak sekolahku
dari tempat aku turun dari bus lumayan jauh + 10 menit kalau ditempuh
dengan berjalan. Maka aku pun berlari, lari dan terus berlari. Hingga tiba-tiba
terdengar suara klakson motor. Akun pun menoleh ke arah pengendara motor
tersebut. Guru Tata Negaraku! Aku mengangguk ta’zim untuk guruku.
“Mbak, ayo bareng sama ibu,
nanti telat lho upacaranya,” ibu guruku menawarkan.
“Mm … tapi jadi merepotkan Ibu
…,” aku jadi tidak enak hati.
“Nggak … Ayo naik biar tidak telat,” kata bu guruku sekali lagi.
“Iya bu …,” aku sangat
bersyukur karena dalam keadaan sangat mendesak, ada pertolongan. Thank’s
God ! Have sent me my beloved teacher whom help me. I love you Mrs …
Di perjalanan guruku menanyaiku perihal berangkat sekolah yang hampir
telat, dan aku menceritakannya secara singkat. Tiba di sekolah teman-temanku
baru berduyun-duyun menuju lapangan upacara. Fuhh… mereka rata-rata mengomentariku karena diboncengkan seorang guru
sampai disekolah.
Aku mengucapkan terima kasih
untuk ibu guruku dan segera bergabung dengan teman-temanku. Kemudian aku bertemu
Kiki, kami saling memberi penjelasan. Dan semua dugaanku benar! Kiki pikir aku
sudah naik bus duluan sampai ke sekolah. Missed Komunikasi! Ternyata missed
komunikasi bisa membuat masalah baru muncul.
---- *** ----
Dear Lina
di 1.2
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Ehm … Ehm … Halo, apa kabar? Semoga baik-baik aja.
Alhamdulillah aku baik saja.
Kemarin ada insiden kecil yang
membuatku capek. Kemarin aku hampir terlambat ke sekolah karena ada pohon
tumbang melintang di jalan. So aku jadi kesiangan sampai ke sekolah. Tapi
syukurnya ketika turun dari bus dan sedang berlari-lari, Bu Tutik, guru Tata
Negara memboncengkan aku sampai sekolah. I love her very much. Jadi tidak telat upacara. I hope kejadian ini tidak
terulang lagi. Amin …
Capek! So segini dulu kesanggupanku membalas suratmu.
Next time disambung lagi. Oke.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
With Love
Putri
---- *** ----
To my dark sweet sister
di SOS 2
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Halo mbak,
apa kabar? Alhamdulillah aku baik-baik saja
Hm … pasti
kemarin mbak “Ngos-ngosan” ya? Kemarin juga aku eh satu kelas mengalami truble ketika jadi petugas
upacara. But Alhamdulillah bisa teratasi sebelum upcara dimulai.
Mbak, aku pengen banget punya buku “Agar Bidadari Cemburu padaku”. Sekarang
aku lagi cari informasi tentang buku itu. Aku ingin memilikinya karena buku ini
menceritakan banyak hal tentang wanita muslim yang sebenar-benarnya.
Mbak …
kurasa segini dulu ya suratnya … Aku masih punya banyak tugas sekolah yang harus diselesaikan.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Yours
Lina
---- *** ----
Ujian-ujian praktek membuat aku semakin sibuk, jadi aku telat membalas
suratnya.
Dear Lina
di 1.2
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Gimana kabarmu, dek? Sorry, I’m late. Sangat sibuk. Semoga kamu tidak marah.
Ada kabar! Ujian praktek selesai. Alhamdulillah lancar ya cuma mengalami
sedikit trouble. Cukup membuat capek karena ngantre dari pagi, dapat bagiannya
siang, hampir sampai sore malah. Artikel bahasa Inggrisku judulnya “Say
No To Drugs to Reach a Successful future”. Guru mengira aku menyadur kepunyaan kakak kelas karena mungkin hampir sama,
tapi aku tidak tahu pastinya. Biarlah! Yang penting itu karyaku.
Dek, maaf
aku cuma bisa nulis segini. Next time kita sambung lagi diepisode berikutnya.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
With Love
Putri
---- *** ----
To Mbak Putri
di SOS 2
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Apa kabar
mbak? Alhamdulillah I’m fine. Aku lihat kamu juga baik-baik saja. Alhamdulillah.
About your
late, aku tidak apa-apa kok. Kalaupun terlihat marah itu cuma gayaku saja.
Alhamdulillah, ujian mbak berjalan sukses. Aku ikut senang.
Oiya
beberapa hari ini aku punya kegiatan baru yaitu foto-foto. Awalnya sih
foto-foto buat saudara-saudaraku yang datang kesini. Buat kenang-kenangan. Eh
ternyata klisenya masih sisa banyak. Jadinya buat foto-foto yang lain saja. Kemarin
waktu Kartini’s day aku sudah foto sama banyak orang.
Mbak,
banyak hal yang terjadi tapi maaf aku belum punya kapasitas yang cukup untuk
menuliskan hal-hal tersebut. Suatu saat Insya Allah aku akan menulis hal-hal
tersebut. Maaf dan thanks.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Yours
Lina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar