Rabu, 06 Agustus 2014

13. I’m so Sorry



Lina juga telah membalas suratku tapi aku bisa maklum


To : Mbakku
       di 3 SOS 2

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Loha apa kabar? Alhamdulillah kalau mbak sehat-sehat aja. Sebal ? Nggak juga tuh! Aku maklum coz kemarin-kemarin aku juga telah balas surat mbak. Emang benar kalau kita sibuk, kita jadi susah meluangkan waktu untuk melakukan beberapa hal termasuk menulis surat ini. Aku juga minta maaf karena aku telat balas surat mbak.
Mbak, kalau kamu merasa capek aku punya saran untuk kamu. Tapi syaratnya kamu harus meluangkan waktu untuk ini. I think you must sleep! En diimbangi olahraga emang kayaknya sepele banget! Tapi kalau mau melakukan, insya Allah badan jadi lebih segar. Kalau aku selama ini sudah ngelakuin tidurnya tapi olahraganya belum. Aku pernah baca disebuah artikel kalau kita tidur cukup, hormon kita and emosi kita bakalan stabil dan bagus.
Benar banget mbak, jodoh ditangan Allah. Aku cuek aja. Toh, Allah sudah mempersiapkan some one untukku di suatu tempat.
Mbak mungkin aku cuma sanggup menulis segini. Besok kalau ada waktu kita ngobrol empat mata ya ? Good Luck.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Yours
Lina

---- *** ----

Di suatu Jum’at siang yang terik, aku merasa kurang enak badan hari ini. Keringat dingin … pusing … persendianku sakit … lidah berwarna putih … Aku sudah sangat hafal dengan gejala penyakit ini. Aku rasa penyakit typhusku kambuh lagi. Ah.. ah.. sengsara.
Pukul 10.15 jam pelajaran usai. Aku berjalan pelan menuju Mushola, markas besar anak-anak Rohis. Mencari teman-teman seliqo’ku. Aku mau minta maaf sama mereka karena hari ini tidak bisa ikut Liqo’, kurang enak badan.
Di perjalanan menuju musola aku bertemu Lina.
“Mbak, mau kemana?”, tanyanya
“Mau ke mushola nyari teman-teman, kamu sendiri mau kemana?”, aku tanya balik.
“Mau ke AHASS, tapi nggak ada teman. Mbak … temanin yuk … sebentar saja, nanti aku antar kembali ke sekolah deh, ya … ya…,” bujuknya
“Aduh … maaf nih, aku kayaknya nggak bisa deh. Maaf ya … aku lagi nggak enak badan. Penyakit typhusku kambuh. Ini aja aku mau pamit sama teman-teman untuk tidak ikut Liqo’, mau pulang,” jelasku.
“Wah … ya sudah … sama siapa mbak?”, tanya Lina.
“Sendiri … nggak apa-apa. Aku masih cukup kuat kok, sorry ya dek”
“No problem, cepat sembuh ya, hati-hati ya,” pesannya
“Ya … Assalamu'alaikum …,” pamitku
“Wa’alaikumussalam”

---- *** ----

Aku beryukur sudah segera mencegah penyakit ini. Jadinya aku tidak perlu berlama-lama terkapar tak berdaya di kasur, dengan berbagai pantangan yang tidak boleh dilanggar. Aku hanya butuh istirahat, minum obat yang teratur, dan minum vitamin.
Jadi malam harinya aku bisa sempat membalas suratnya Lina.



Dear Lina
di 1.2

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Apa kabar dek? Hope you fine. Amin. Alhamdulillah kesehatanku nggak jadi drop karena typhus.
Eh … by the way soal typhus. Wah … itu memang penyakit langgananku. Tapi memang benar. Apalagi kalau kecapean, banyak pikiran (stress), makan nggak teratur. Jangan harap! Jangan harap kalau tidak typhus. Pasti kambuh! Padahal semuanya sudah ku atur sedemikian rupa supaya nggak kambuh. Tapi ternyata pertahanan tubuhku lagi kurang fit.
Dek, kemarin Kamis kalian kerja bakti massal ya, wahaha … Bagus! Capek dong? Kasihan … tapi ada sisi positifnya kok. Sekolah kita tercinta jadi lebih bersih. He .. he.. he …
By the way about my study. Aku senang pren-prenku bisa merusin studynya sampai ke jenjang kuliah. Menuntut ilmu setinggi-tingginya. Tapi juga sedih kalau mengingat aku tidak bisa kuliah. Biaya belum ada buatku. Aku pun tak tega menuntut kuliah sama mommyku yang tinggal single parent. Sungguh … aku tidak ingin menambah beban pikiran mommyku. Semoga aku tetap bisa bersabar. Amin …
Liqo! Kok kayaknya aku perhatikan Liqo’nya macet? Wah bagaimana? Ada apa kok bisa sampai macet? Sedih deh … you can tell me what’s the matter. Ok!
Mm … I think segini dulu ya … sorry and Wassalamu'alaikum Wr. Wb..

With Love
Puteri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar