Lina juga telah membalas suratku tapi aku bisa maklum
To : Mbakku
di 3 SOS 2
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Loha apa
kabar? Alhamdulillah kalau mbak sehat-sehat aja. Sebal ? Nggak juga tuh! Aku
maklum coz kemarin-kemarin aku juga telah balas surat mbak. Emang benar kalau
kita sibuk, kita jadi susah meluangkan waktu untuk melakukan beberapa hal
termasuk menulis surat ini. Aku
juga minta maaf karena aku telat balas surat mbak.
Mbak, kalau
kamu merasa capek aku punya saran untuk kamu. Tapi syaratnya kamu harus
meluangkan waktu untuk ini. I think you must sleep! En diimbangi olahraga emang
kayaknya sepele banget! Tapi kalau mau melakukan, insya Allah badan jadi lebih
segar. Kalau aku selama ini sudah ngelakuin tidurnya tapi olahraganya belum. Aku
pernah baca disebuah artikel kalau kita tidur cukup, hormon kita and emosi kita
bakalan stabil dan bagus.
Benar
banget mbak, jodoh ditangan Allah. Aku cuek aja. Toh, Allah sudah mempersiapkan
some one untukku di suatu tempat.
Mbak mungkin aku cuma sanggup menulis segini. Besok kalau ada waktu kita
ngobrol empat mata ya ? Good Luck.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Yours
Lina
---- *** ----
Di suatu Jum’at siang yang terik,
aku merasa kurang enak badan hari ini. Keringat dingin … pusing …
persendianku sakit … lidah berwarna putih … Aku sudah sangat hafal dengan
gejala penyakit ini. Aku rasa penyakit typhusku kambuh lagi. Ah.. ah..
sengsara.
Pukul 10.15 jam pelajaran usai. Aku berjalan pelan menuju Mushola, markas besar anak-anak Rohis. Mencari
teman-teman seliqo’ku. Aku mau minta maaf sama mereka karena hari ini tidak
bisa ikut Liqo’, kurang enak badan.
Di perjalanan menuju musola
aku bertemu Lina.
“Mbak, mau kemana?”, tanyanya
“Mau ke mushola nyari
teman-teman, kamu sendiri mau kemana?”, aku tanya balik.
“Mau ke AHASS, tapi nggak ada
teman. Mbak … temanin yuk … sebentar saja, nanti aku antar kembali ke sekolah
deh, ya … ya…,” bujuknya
“Aduh … maaf nih, aku kayaknya
nggak bisa deh. Maaf ya … aku lagi nggak enak badan. Penyakit typhusku kambuh.
Ini aja aku mau pamit sama teman-teman untuk tidak ikut Liqo’, mau pulang,”
jelasku.
“Wah … ya sudah … sama siapa
mbak?”, tanya Lina.
“Sendiri … nggak apa-apa. Aku
masih cukup kuat kok, sorry ya dek”
“No problem, cepat sembuh ya,
hati-hati ya,” pesannya
“Ya … Assalamu'alaikum …,” pamitku
“Wa’alaikumussalam”
---- *** ----
Aku beryukur sudah segera mencegah penyakit ini. Jadinya aku tidak perlu
berlama-lama terkapar tak berdaya di kasur, dengan berbagai pantangan yang
tidak boleh dilanggar. Aku hanya
butuh istirahat, minum obat yang teratur, dan minum vitamin.
Jadi malam harinya aku bisa
sempat membalas suratnya Lina.
Dear Lina
di 1.2
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Apa kabar dek? Hope you fine. Amin. Alhamdulillah kesehatanku nggak jadi drop
karena typhus.
Eh … by the way soal typhus. Wah … itu memang penyakit langgananku. Tapi memang
benar. Apalagi kalau kecapean, banyak pikiran (stress), makan nggak teratur. Jangan
harap! Jangan harap kalau tidak typhus. Pasti kambuh! Padahal semuanya sudah ku
atur sedemikian rupa supaya nggak kambuh. Tapi ternyata pertahanan tubuhku lagi
kurang fit.
Dek, kemarin Kamis kalian kerja bakti massal ya, wahaha … Bagus!
Capek dong? Kasihan … tapi ada sisi positifnya kok. Sekolah kita tercinta jadi
lebih bersih. He .. he.. he …
By the way about my study. Aku senang pren-prenku bisa
merusin studynya sampai ke jenjang kuliah. Menuntut ilmu setinggi-tingginya.
Tapi juga sedih kalau mengingat aku tidak bisa kuliah. Biaya belum ada buatku.
Aku pun tak tega menuntut kuliah sama mommyku yang tinggal single parent.
Sungguh … aku tidak ingin menambah beban pikiran mommyku. Semoga aku tetap bisa
bersabar. Amin …
Liqo! Kok kayaknya aku perhatikan Liqo’nya macet? Wah
bagaimana? Ada
apa kok bisa sampai macet? Sedih deh … you can tell me what’s the matter. Ok!
Mm … I think segini dulu ya … sorry and Wassalamu'alaikum
Wr. Wb..
With Love
Puteri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar