Pagi yang cerah. Penuh dengan hawa semangat oleh para penghuni bumi.
Semangat untuk mengais rizki di pagi hari. Semangat untuk menuntut ilmu.
Satu hal yang aku suka di pagi
hari kalau berangkat sekolah. Berangkat sekolah on time! Masuk sekolah jam
07.00. Maka aku harus tiba disekolah juga jam 07.00 tepat. Itu baru namanya
tepat waktu bagiku.
Setelah surat ku berikan siang
harinya, aku berjalan menuju kantin. Ketika menuju kantin jalanku
dihalang-halangi sama Agus dan pren-prennya. Aku ke kanan mereka ke kanan. Aku
ke kiri mereka ke kiri. Waduh!
“Minggir dong… Kring-kring!...
Permisi…,” ucapku
Mereka senyum-senyum, “Eh Put,
kamu guru spiritualnya Lina kan?”
Aku bingung sendiri. Guru
spiritual?? Ada-ada saja, ”Aneh? Guru Spiritual?”
Kali ini Agus yang angkat
bicara, ”Iya kan, kamu yang buat adikku berjilbab.”
“Eh, nggak… beneran! Itu
keinginan dia sendiri. Aku cuma mendukung dia saja.”
Tampaknya Agus C.S senang
karena telah berhasil mengerjaiku, mencecarku dengan pertanyaan. Mereka tidak
memberikanku peluang untuk melarikan diri. Sampai beberapa menit kemudian
ketika mereka lengah, aku akhirnya berhasil melarikan diri. “Udah ya,bye…”
Sejak saat itu aku jarang
keluar kelas karena gosip-gosip yang merebak. Aku hanya keluar untuk ke kantin,
perpustakaan, dan musola.
---- *** ----
Keesokan harinya aku menerima
surat dari Lina
Just for Mbak Putri
di 3 SOS 2
Assalamu'alaikum Wr.
Wb.
Aloha!
Apa kabar? Kabarku Alhamdulillah “Fine”.
He...he..he..
Iya mbak on time banget balas suratku. Makanya aku juga mau balas secara on time. Impas kan ???
Alhamdulillah
kalau mbak sudah sehat lagi. Aku ikut senang.
Uuh … hari
Kamis kemarin lumayan capek. Kita cleaning-cleaning. Di suruh
ngebersihin daun-daun yang kering dan rontok. Sebenarnya nggak capek-capek banget
soalnya kita kerja sambil ketawa-ketiwi. Tau-tau semuanya udah beres!
I’m sorry about our Liqo’. Macet banget ya? Kendalanya ya karena aku dan
mbak-mbak kelas dua kurang ada komunikasi. Akhirnya nggak jadi-jadi terus.
Apalagi mbak-mbak kelas dua tuh sering ada rapat atau acara-acara di hari
Jum’at. Jadi batal-batal terus. Aku sebenarnya nggak mau ngrepotin mbak, tapi
bagaimana lagi ya? Kita tetap butuh bantuanmu. But if you busy now ya
nggak usah. Biar kita pikirin sendiri.
Mbak, sebenarnya aku masih mau
ngomong banyak hal. Tapi karena ada banyak keterbatasan, aku sudahi sampai di
sini. Insya Allah kalau ada kesempatan lagi, aku mau ngobrol banyak sama mbak.
Oke
Thanks and Sorry
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Yours
Lina
- - -
-***- - - -
Special To Lina
di 1.2
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Hei dek, lama nunggu ya? Sorry. Alasan klasik, sibuk! Apa kabar? Hope
you always fine. Begitu juga aku. Amin …
Oh iya, Liqo’. Ya nanti deh, aku coba ngomong sama
mbak-mbaknya kelas dua, bagaimana baiknya supaya Liqo’ nggak sampai macet. I’ll
help you. Don’t worry.
Aku sekarang nggak begitu memusingkan
tentang besok aku bisa kuliah atau nggak? Yang penting sekarang apa yang ada didepanku dulu yang aku pikirkan. Ujian!
I must study hard! Soal kuliah itu nomor berikut-berikutnya. Karena
kelihatannya aku belum bisa kuliah dulu.
Sedih? Ya pastilah … Tapi biarlah.
Pasti lah aku sedih, puas-puasin dulu bersedihnya. Nanti tiba waktunya aku
yakin sedih itu pasti akan hilang dengan sendirinya.
Dek, sorry … kelihatannya aku cuma sanggup nulis
segini dulu. Thanks.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
With Love
Putri
---- *** ----
Waktu berlalu begitu saja dengan cueknya. Tanpa mengetahui
masalah-masalah yang tengah di hadapi oleh setiap orang. Seperti angin
berhembus dengan sendirinya. Kadang dengan penuh kekuatan dan kadang
sepoi-sepoi kemudian menghilang.
Lina membalas suratku lumayan
terlambat. Empat hari kemudian.
To Mbak yang menunggu lama
di 3 SOS 2
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Aloha mbak,
apa kabar? Maaf banget …
jangan cemberut dan jangan marah ya? Aku yakin mbak sudah lama menunggu untuk
suratku ini. Aku memang salah karena keteledoranku aku telah membuat seorang
mbakku menunggu. Maaf!
First, mbak
kok sekarang jarang kelihatan ya? Ada apa? Pasti sibuk banget ya? Atau mungkin
karena kebetulan lagi tidak ketemu? Atau jangan-jangan mbak marah? (semoga saja
tidak)
Second, aku
mau nagih janji mbak tentang curhat. Katanya kalau aku ada masalah yang ingin
dibicarakan, aku boleh cerita kapan aja.
Sekarang aku mau cerita something ke mbak, tapi kayaknya mbak lagi sibuk ya? Ya
sudah curhat lewat surat aja. Mbak, aku sekarang keadaannya lagi sangat
sensitif. Entah mungkin karena mau ”dapet” kali ya? Aku sendiri kurang tahu. Emosiku
lagi naik turun. Ketawa-ketiwi 15 menit lalu diam, marah juga lebih perasa. Aku
sering ngomong yang nggak enak sama orang lain terus 10 menit kemudian aku jadi
merasa bersalah banget sama orang itu. Pokoknya sifat-sifat jelekku lagi
muncul. He..he..he… mbak punya saran / kritik?
Mbak, kapan
ya kita bisa ngobrol-ngobrol lebih dekat. Kadang, banyak hal yang tidak bisa
dikatakan lewat surat. Mungkin karena hal itu sangat rumit, rahasia dan panjang
ceritanya. Insya Allah aku selalu berdo’a semoga hal ini bisa terealisasikan.
Oke deh
mbak, mungkin segini dulu surat
balasanku. Sorry, maaf dan thanks.Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Yours Lina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar