Rabu, 06 Agustus 2014

14. Angin Berhembus



Pagi yang cerah. Penuh dengan hawa semangat oleh para penghuni bumi. Semangat untuk mengais rizki di pagi hari. Semangat untuk menuntut ilmu.
Satu hal yang aku suka di pagi hari kalau berangkat sekolah. Berangkat sekolah on time! Masuk sekolah jam 07.00. Maka aku harus tiba disekolah juga jam 07.00 tepat. Itu baru namanya tepat waktu bagiku.
Setelah surat ku berikan siang harinya, aku berjalan menuju kantin. Ketika menuju kantin jalanku dihalang-halangi sama Agus dan pren-prennya. Aku ke kanan mereka ke kanan. Aku ke kiri mereka ke kiri. Waduh!
“Minggir dong… Kring-kring!... Permisi…,” ucapku
Mereka senyum-senyum, “Eh Put, kamu guru spiritualnya Lina kan?”
Aku bingung sendiri. Guru spiritual?? Ada-ada saja, ”Aneh? Guru Spiritual?”
Kali ini Agus yang angkat bicara, ”Iya kan, kamu yang buat adikku berjilbab.”
“Eh, nggak… beneran! Itu keinginan dia sendiri. Aku cuma mendukung dia saja.”
Tampaknya Agus C.S senang karena telah berhasil mengerjaiku, mencecarku dengan pertanyaan. Mereka tidak memberikanku peluang untuk melarikan diri. Sampai beberapa menit kemudian ketika mereka lengah, aku akhirnya berhasil melarikan diri. “Udah ya,bye…”
Sejak saat itu aku jarang keluar kelas karena gosip-gosip yang merebak. Aku hanya keluar untuk ke kantin, perpustakaan, dan musola.

---- *** ----

Keesokan harinya aku menerima surat dari Lina




Just for Mbak Putri
di 3 SOS 2

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Aloha! Apa kabar? Kabarku Alhamdulillah “Fine”.
He...he..he.. Iya mbak on time banget balas suratku. Makanya aku juga mau balas secara on time. Impas kan ???
Alhamdulillah kalau mbak sudah sehat lagi. Aku ikut senang.
Uuh … hari Kamis kemarin lumayan capek. Kita cleaning-cleaning. Di suruh ngebersihin daun-daun yang kering dan rontok. Sebenarnya nggak capek-capek banget soalnya kita kerja sambil ketawa-ketiwi. Tau-tau semuanya udah beres!
I’m sorry about our Liqo’. Macet banget ya? Kendalanya ya karena aku dan mbak-mbak kelas dua kurang ada komunikasi. Akhirnya nggak jadi-jadi terus. Apalagi mbak-mbak kelas dua tuh sering ada rapat atau acara-acara di hari Jum’at. Jadi batal-batal terus. Aku sebenarnya nggak mau ngrepotin mbak, tapi bagaimana lagi ya? Kita tetap butuh bantuanmu. But if you busy now ya nggak usah. Biar kita pikirin sendiri.
Mbak, sebenarnya aku masih mau ngomong banyak hal. Tapi karena ada banyak keterbatasan, aku sudahi sampai di sini. Insya Allah kalau ada kesempatan lagi, aku mau ngobrol banyak sama mbak. Oke
Thanks and Sorry

 Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Yours
Lina

- - - -***- - - -



Special To Lina
di 1.2

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Hei dek, lama nunggu ya? Sorry. Alasan klasik, sibuk! Apa kabar? Hope you always fine. Begitu juga aku. Amin …
Oh iya, Liqo’. Ya nanti deh, aku coba ngomong sama mbak-mbaknya kelas dua, bagaimana baiknya supaya Liqo’ nggak sampai macet. I’ll help you. Don’t worry.
Aku sekarang nggak begitu memusingkan tentang besok aku bisa kuliah atau nggak? Yang penting sekarang apa yang ada didepanku dulu yang aku pikirkan. Ujian! I must study hard! Soal kuliah itu nomor berikut-berikutnya. Karena kelihatannya aku belum bisa kuliah dulu.
 Sedih? Ya pastilah … Tapi biarlah. Pasti lah aku sedih, puas-puasin dulu bersedihnya. Nanti tiba waktunya aku yakin sedih itu pasti akan hilang dengan sendirinya.
Dek, sorry … kelihatannya aku cuma sanggup nulis segini dulu. Thanks.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

With Love
Putri

---- *** ----

Waktu berlalu begitu saja dengan cueknya. Tanpa mengetahui masalah-masalah yang tengah di hadapi oleh setiap orang. Seperti angin berhembus dengan sendirinya. Kadang dengan penuh kekuatan dan kadang sepoi-sepoi kemudian menghilang.
Lina membalas suratku lumayan terlambat. Empat hari kemudian.


 


To Mbak yang menunggu lama
di 3 SOS 2

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Aloha mbak, apa kabar? Maaf banget … jangan cemberut dan jangan marah ya? Aku yakin mbak sudah lama menunggu untuk suratku ini. Aku memang salah karena keteledoranku aku telah membuat seorang mbakku menunggu. Maaf!
First, mbak kok sekarang jarang kelihatan ya? Ada apa? Pasti sibuk banget ya? Atau mungkin karena kebetulan lagi tidak ketemu? Atau jangan-jangan mbak marah? (semoga saja tidak)
Second, aku mau nagih janji mbak tentang curhat. Katanya kalau aku ada masalah yang ingin dibicarakan, aku boleh cerita kapan aja.
 Sekarang aku mau cerita something  ke mbak, tapi kayaknya mbak lagi sibuk ya? Ya sudah curhat lewat surat aja. Mbak, aku sekarang keadaannya lagi sangat sensitif. Entah mungkin karena mau ”dapet” kali ya? Aku sendiri kurang tahu. Emosiku lagi naik turun. Ketawa-ketiwi 15 menit lalu diam, marah juga lebih perasa. Aku sering ngomong yang nggak enak sama orang lain terus 10 menit kemudian aku jadi merasa bersalah banget sama orang itu. Pokoknya sifat-sifat jelekku lagi muncul. He..he..he… mbak punya saran / kritik?
Mbak, kapan ya kita bisa ngobrol-ngobrol lebih dekat. Kadang, banyak hal yang tidak bisa dikatakan lewat surat. Mungkin karena hal itu sangat rumit, rahasia dan panjang ceritanya. Insya Allah aku selalu berdo’a semoga hal ini bisa terealisasikan.
Oke deh mbak, mungkin  segini dulu surat balasanku. Sorry, maaf dan thanks.Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Yours Lina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar